Jumat, 17 Juni 2011

R. M Williams, Dari Alam Liar ke Pengusaha

Reginald Murray Williams dilahirkan pada 1908. Ia tumbuh besar di pedesaan Australia Selatan tanpa listrik dan air bersih. Ia meninggalkan rumahnya diutara Adelaide pada usia 15 tahun. Dia pergi ke pedalaman dan hidup bersama orang Aborigin dan belajar bagaimana bisa bertahan hidup di alam liar. Saat dia kembali ia sudah menjadi seorang yang ahli di alam liar. Namun untuk hidup ia harus kerja serabutan. Mulai menjadi penjaga pos penjualan ternak, sampai bekerja sebagai penunggang unta untuk mengantarkan para misionaris melakukan perjalanan jauh di padang pasir Australia. Ia menikah di Adelaide. Setelah mempunyai anak dia malah membawa keluarganya hidup di kampung. Disanalah ia bertemu dengan seseorang yang mengajarinya membuat tali kekang dari kulit kwalitas terbaik, sadel beban untuk penunggang kuda dan sepatu bot. 

Saat depresi besar melanda Australia, William yang saat itu sudah memiliki enam anak merasa kesulitan menghadapi hidup. Ia bingung bagaimana mencari uang dan menghidupi keluarganya. Tak ada pilihan selain memanfaatkan keahlian yang ia miliki dan apa yang bisa ia lakukan.

Ketika anaknya sakit ia membawa beberapa kerajinan kulit seperti sepatu dan sadel kuda dan menjualnya kepada tuan tanah Sir Sidney Kidman di Adelaide untuk biaya pengobatan. Kidman ternyata tertarik dan menyukai karya karyanya. Lama lama pesanan dari si tuan tanah makin banyak. Tingginya permintaan menerbitkan keyakinannya bahwa jika ia berjualan sepatu, tentu bisa laku. Karena tak memiliki modal, maka ia menawarkan jasa pembuatan sepatu dengan syarat si pemesan membayar uang di muka. Untuk menjaring pemesan ia menerbitkan iklan di koran lokal The Cronicle.

Ternyata jasanya laku. Sepatu botnya pun terkenal hingga kini. Namun karena ia tak bisa mengelola perusahaannya, The RM Williams Company, kini perusahaan itu dikuasai pihak lain. Ia sendiri menjadi pengusaha dibidang lain, mulai dari pertambangan emas, hingga properti dan peternakan. Ia juga menerbitkan majalah petualangan untuk memenuhi hasrat para petualang seperti dirinya, dan sejumlah bisnis lainnya. Kekayaannya saat meninggal pada 2003 mencapai 300 juta Dollar Australia. Nilai yang jauh dari cukup jika melihat awal usahanya yang bermodal keahlian semata. Itulah bukti, tak punya pilihan ternyata justru membuatnya jadi pengusaha kaya. Kuncinya, William menekuni usahanya dengan sepenuh hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar